Orkestra Pembelajaran: Solusi Pembelajaran Indonesia Masa Kini (Peran Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran)

            Tema: Peran Psikologi Pendidikan dalam Pembelajaran

Orkestra Pembelajaran: Solusi Pembelajaran Indonesia Masa Kini


            Kondisi lingkungan setiap tahunnya selalu berkembang, namun pembelajaran di sekolah, kian hari semakin membosankan. Dalam penelitiannya, Vitasari (2016), ia mewawancarai beberapa siswa dari SMA Angkasa Bandung dan mendapatkan fakta bahwasanya hampir semua siswa yang diwawancarai merasakan jenuh karena berbagai macam hal, diantaranya, guru yang menggunakan metode belajar yang membosankan, guru yang hanya memberikan pelajaran tanpa benar-benar menyukai pelajaran tersebut, guru yang selalu memberikan pekerjaan rumah (PR), serta tidak adanya umpan balik baik dari guru maupun teman sebaya. Dengen merasakan kejenuhan ini, pada akhirnya berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah, banyak siswa menjadi tidak focus terhadap pembelajaran, karena mereka mencari distraksi lain, tertidur, berbicara dengan teman sebangku, membaca novel, menggambar dibuku paket pelajaran, bahkan hingga membolos dari sekolah (Arifin, 2017). Pada akhirnya, tujuan pendidikan tidak tersampaikan secara maksimal. Dengan kejadian ini, perlu adanya pengelolaan kelas atau model pembalejaran yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga memaksimalkan kegiatan penyaluran pendidikan di sekolah. Maka dari itu, berangkat dari model pembelajaran konstruktivisme, ‘Orkestra Pembelajaran’. Model ini mengibaratkan lingkungan kelas sebagai sebuah pertunjukkan musik, dengan alunan nada yang membentuk melodi yang indah saat didengar. Guru adalah sang konduktur sedangkan siswa adalah pemain musik dengan segala keahlian masing-masing. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui manfaat dari model orkestra pembelajaran, serta alasan mengapa model ini harus diterapkan dibanyak sekolah dan menjadi solusi bagi pendidikan masa kini.

Konsep Orkestra pembelajaran, mengusung I2M3, yaitu inspiratif, interaktif, menyenngkan, menantang dan memotivasi. Seperti yang telah dijelaskan diatas, banyak murid yang merasa bosan, karena proses belajar mengajar membosankan. Seharusnya, sekolah-sekolah mulai mengusung pembelajaran yang menyenangkan agar siswanya menjadi semangat belajar. Dengan indikator yang dimiliki oleh Orkestra Pembelajaran, yaitu bebas terbuka, santai, takjub, meneyanangkan, dan menggairahkan (Degeng, 2011). Dengan indikator demikian, Orkestra pembelajaran salah satunya berfokus untuk menjadikan suasana lebih bergairah. Cara yang diusung yaitu, membangun motivasi, motivasi ini berasal dari guru kepada siswanya, guru adalah kunci dalam proses ini, karena berhadapan langsung dan menjadi penyalur bagi siswa. Guru harus melakukan penguatan setiap harinya, menciptakan kondisi cinta belajar dan memberikan esensi dari tujuan pembelajaran bagi para siswa. Apabila tidak adanya langkah penaikan motivasi siswa, maka proses belajar tidak bisa menggairahkan.

Selain itu, Orkestra Pembelajaran menuntuk guru untuk menjadi sesorang yang riang atau membentuk keriangan bagi siswa di dalam kelas. Maksud keriangan disini, bukan menciptakan suasana belajar yang redup, melainkan riang karena adanya kata-kata positif serta konten menarik dalam kelas tersebut, guru harus mengakui kemajuan dari para siswa serta memberikan afirmasi terkait kemajuan tersebut. Begitu juga dengan menjadikan pembelajaran seperti petualangan yang penuh dengan risiko, agar anak mengetahui bahwa akan ada risiko setiap adanya keputusan pembelajaran yang diambil. Guru juga bertanggung jawab untuk membangun hubungan saling memiliki dengan para murid. Selalau melibatkan murid dalam setiap pembelajaran, berikan murid rasa tanggung jawab, juga melakukan kesepatan, sehingga murid merasa dilibatkan dan tidak bergerak sendirian. Terakhir, proses penggairahan dapat dilakukan dengan menampilkan keteladanan. Selalu ingat, bahwa guru adalah teladan bagi murid, karena murid mencontoh gurunya. Jadi harus menampilkan pembelajaran dan menciptakan energy yang baik ketika berada bersama murid, melalui hal-hal kecil, seperti mendengarkan murid saat bercerita, memberikan tanggapan positif, dsb. Dengan itu, selain mereka merasa dihargai, mereka akan menerapkan contoh tersebut di masa depan

Orkestra pembelajaran juga akan membuat lingkungan pembelajaran menjadi menyenangkan. Beberapa cara yang diusung, pertama, yaitu media belajar. Media belajar sendiri, banyak sumbernya, bisa melalui buku, artikel, internet, bahkan Youtube video. Dengan memanfaatkan sumber-sumber tadi, bisa di kembangkan menjadi pembelajaran yang menyenangkan, yakni dengan pembuatan games yang menarik, pembuatan ppt yang inovatif dengan karakter yang sesuai dengan kisaran umur siswa. Selain itu, penataan sarana belajar siswa juga diperlukan, seperti meja dan kursi belajar. Penataan ini bertujuan agar adanya perubahan dari sisi penglihatan mata siswa, sehingga tidak terasa jenuh dan melelahkan karena hanya melihat dari satu titik sudut pandang. Selain itu, dengan memasukkan tanaman, seperti tanaman hias, segar, dan hijau; hewan yang lucu serta tidak membuat suara bising; musik klasik, seperti milik Mozart dan Bethoven, karena memiliki tempo 60-80 ketukan dalam 1 menit, sehingga bisa menciptakan suasana rileks dan mengurangi stress (Amany, et.al, 2021). Selain itu, penggunaan aroma wangi-wangian yang berasal dari floral (bunga-bunga) juga berpengaruh, karena adanya hubungan dari system saraf dan kelejarn penciuman (Degeng, 2011).

Melalui berbagai macam konsep yang diusung oleh Orkestra Pembelajaran, model pembelajaran ini akan menjadi model yang ideal untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Bukan hanya berfokus terhadap pengertian siswa, namun masuk kedalam ranah psikologis dalam mereka, seperti adanya ketenangan, rasa nyaman, tidak adanya rasa ketakutan dan tertekan dalam belajar. Hal inilah yang seharusnya diterapkan, dengan adanya teknologi modern, dimana alat elektronik lebih menggiurkan, dengan Orkestra Pembelajaran, mengalihkan anak kepada budaya cinta belajar yang positif. Model ini juga membuka ruang bagi para siswa untuk tumbuh dan bergerak, bukan hanya dari perintah oleh guru, melainkan inisiatif dan kemauan mereka karena pembelajarannya seperti berada dalam area petualangan yang menegangkan. Dengan Orkestra Pembelajaran, pendidikan Indonesia bisa lebih maju dan mensejahterakan Indonesia dengan anak-anak muda yang bisa memajukan bangsa.

 

Referensi:

 

Amany, S.N., et.al. 2021. Peran Musik Klasik Terhadap Metode Pembelajaran Matematika untuk Siswa Jenjang Sekolah Dasar. Vol. 1(1). file:///C:/Users/USER/Downloads/40266-89371-2-PB.pdf

Degeng. Juni 2011. Orkestra Pembelajaran Quantum. Diakses dari http://diandegeng.lecture.ub.ac.id/2012/02/orkestra-pembelajaran-quantu/

Arifin, M.I.B. 2017. PENGARUH PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP AL-ISLAM GUNUNGPATI SEMARANG. Skripsi, Universitas Negeri Semarang. Diakses dari http://lib.unnes.ac.id/29641/1/1102413078.pdf

Vitasari, I. 2016. Kejenuhan (Burnout) Belajar Ditinjau Dari Tingkat Kesepian dan Kontrol Diri Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/78032537.pdf

 

 

Comments